Ikhlas Zimat Ke tujuh dari Sembilan Jimat Kebahagiaan
Ikhlas
Manusia ini binatang petualang
Tercipta antara anasir fikir dan zikir
Setiap tanjakannya punya arti
Baik bungkus atau saripati
Oi kawan!
Pandai-pandailah menyapu
Pada setiap ruang gerakmu
Hingga yang terbentang semata isi
Bersama kelepak garuda ilahi
Buah tangan mu
Tak boleh berbaur dengan debu
Terkubur dibawah sanjungan
Tertindih oleh sekeranjang pujian
Maka waspadalah terhadap gunting miring setan
Sebab ia akan meremukkan jerih payahmu
Dengan memandangi Allah maha suci
Dalam setiap tarikan nafasmu
Mengali jadi Saturday kau lihat bidadari menunggu dan Wildan berkeliling disekitarnya
Kepercayaan kawan mu tak boleh kau beli
Dengan tumpukan manic mu
Supaya lencana jendral kau sandang
Dan sosok tubuhmu berdiri menantang
Tetapi jika disekitarmu ornag memandang
Mengelus-ngelus bekas tapak mu
Maka gendonglah mereka
Agar bersama: mengetuk pintu Alla
Kalau suatu saat kakimu terpeleset
atau terlanjur dalam lembah nista
hendaknya engkau cepat bangkit
memegang buhul tali yang dulu
ketika bertapa di rahim ibu
tanpa corat-coret dinding angin
imammu telah sempurna
bila jempol unta dan manusia kau anggap sama
antara ringkikan mereka tak kau bedakan
engkau tidak meringis karena dengus serigala
sebab dalam dirimu
raja diraja
berbuat karena manusia, syirik namanya
dan riya’ itu tinggalkan karenanya
oleh karena, jangan kau mengaduk
antara kahyangan Tuhan dan Beranda abdiNya
Dalam tempayan hatimu yang sama
Zimat Ke Delapan
Manusia ini binatang petualang
Tercipta antara anasir fikir dan zikir
Setiap tanjakannya punya arti
Baik bungkus atau saripati
Oi kawan!
Pandai-pandailah menyapu
Pada setiap ruang gerakmu
Hingga yang terbentang semata isi
Bersama kelepak garuda ilahi
Buah tangan mu
Tak boleh berbaur dengan debu
Terkubur dibawah sanjungan
Tertindih oleh sekeranjang pujian
Maka waspadalah terhadap gunting miring setan
Sebab ia akan meremukkan jerih payahmu
Dengan memandangi Allah maha suci
Dalam setiap tarikan nafasmu
Mengali jadi Saturday kau lihat bidadari menunggu dan Wildan berkeliling disekitarnya
Kepercayaan kawan mu tak boleh kau beli
Dengan tumpukan manic mu
Supaya lencana jendral kau sandang
Dan sosok tubuhmu berdiri menantang
Tetapi jika disekitarmu ornag memandang
Mengelus-ngelus bekas tapak mu
Maka gendonglah mereka
Agar bersama: mengetuk pintu Alla
Kalau suatu saat kakimu terpeleset
atau terlanjur dalam lembah nista
hendaknya engkau cepat bangkit
memegang buhul tali yang dulu
ketika bertapa di rahim ibu
tanpa corat-coret dinding angin
imammu telah sempurna
bila jempol unta dan manusia kau anggap sama
antara ringkikan mereka tak kau bedakan
engkau tidak meringis karena dengus serigala
sebab dalam dirimu
raja diraja
berbuat karena manusia, syirik namanya
dan riya’ itu tinggalkan karenanya
oleh karena, jangan kau mengaduk
antara kahyangan Tuhan dan Beranda abdiNya
Dalam tempayan hatimu yang sama
Zimat Ke Delapan
bisnis online gratis · 598 minggu yang lalu