navbar menu

3 April 2012

Aa Gim

Aa Gim  ulama kondang, pengusaha kaya raya, publik figur, idaman semua perempuan Indonesia, begitu terlibat masalah yang berhubungan sama rumah tangganya, nyaris tiap hari kita mendengar gosip bikinan sendiri,ditambah lagi cerita Teh Ninih yang tidak  mau dimadu lalu bercerai bukan tiba-2 tentunya sekarang nikah lagi jadi istri muda nya Aa Gim. hal itu yang tersurat ke permukaan kalau yang tersirat nya harus wawancara sama yang bersangkutan lalu dianalisa sama dalil akli dan nakli, Qur'an juga hadist, Demi untuk Menjaga Hati biar jangan Suozon.


ditambah lagi kehebatan Bangsa Ini yang selalu bisa menjadikan secuil aib untuk menjadi komoditas,dengan sedikit analisis intelek sufistik bisa jadi sumber   berita untuk  menghasilkan uang, menjadi spot iklan, apalagi sekarang hanya dengan menyalakan komputer dan internet saja, puluhan gosip bisa Anda lahap untuk menjadikan diri Anda pribadi yang luhur berbudi karimah sehat sentausa. 

Gosip adalah makanan kita, Dan parahnya tidak ada sama sekali kesadaran untuk mendialogkan diri secara kritis dengan media yang notabene adalah sumurnya gosip, ghibah,  terkadang fitnah. Apa yang diberakkan media menjadi santapan lezat kita semua, dan . . .

Media jadi  sumber kebenaran.


Mengapa saya terusik dengan kabar yang tak jelas juntrungannya, sekalipun itu datang dari seorang publik figur. Tapi saya harus bilang, yang mengusik saya bukan Tentang Aa Gim dan Teh Ninih, tapi lebih pada penyia-nyiaan daya kritis kita untuk menggunjingkan hal-hal yang seharusnya menjadi urusan pribadi dan nggak penting-penting amat. 
Anda bisa berkilah ratusan kali bahwa, “Aa itu panutan umat, jadi tiap perilakunya pasti dicontoh umat!” Kenyataannya, tanpa Aa mencontohkan poligami atau rujuk-merujukpun, kita semua masih asoy berpoligami ria tanpa mengetahui motivasi Aa sesungguhnya yang mungkin tidak bisa dipublikasikan,

Dan kenapa hanya fokus pada kehidupan pribadi Aa? Apa semua omongan yang lain jadi tidak bermanfaat karena poligami, Anda juga bisa bilang, “Aa Gim juga manusia kalau salah bukan setan benar juga bukan malaikat disitulah letak sempurna nya MANUSIA dan katanya dibalik kasus Aa, tersembunyi hikmah dan pelajaran berharga bagi kita semua!” 

Pertanyaan nya sederhana saja; kenapa musti Aa Gim ? 

Yang selalu menjaga hati dengan hati – hati,  karena terlalu hati – hati menjaga hati jadi tak bisa lagi melihat dengan mata hati padahal saya yakin Aa sudah hati-hati untuk tidak menimbulkan polemik. atau mungkin karna terlalu hati hati tak bisa melihat izin  Tuhan untuk berpoligami juga sebagai sebuah peringatan atau larangan tidak langsung yang begitu lembut dan halus nya dengan hati yang bersih bahwa sanya boleh berpoligami asal adil serta syarat2 lainnya terpenuhi,


sekarang  pertanyaan nya bisakah manusia adil . . . ? dan pasti jawaban nya itu sich relative, 
kalau begitu pertanyaan yang gampang-gampang saja, bisakah kita berada di dua tempat yang berbeda dalam satu waktu . . . ? itu lebih tidak mungkin lagi, kita kan manusia yang pijaksana dan pijaksini.

itu sich Cuma sebuah pikiran dangkal saja . . .!
jadi poinnya, siapapun halal untuk dipergunjingkan untuk “dicarikan hikmahnya”. apalagi  Aa Gim juga seorang publik figur, ulama terkenal, dan seterusnya.
Oooh, sungguh parodi!


Sedih saja melihat masyarakat mendadak terbelah menjadi banyak kubu; Front Pembela Aa, Pasukan Pembela Teh Ninih, Persatuan Pecinta Poligami, Paguyuban Anti Kawin Lagi, dan seterusnya dan sebagainya. Sampai kapankah kita akan lakoni semua kebodohan dan pembodohan luar biasa ini? Heuheuheu… Itu . . . kan . . . lah gosip. 


Sekarang  “marilah kita anggap sesuatu yang bisa jadi fitnah ini menjadi bahan pelajaran kita bersama”. kok fitnah? Lha iya, memangnya setiap kita menggunjingkan orang apa kita pernah ngobrol langsung empat mata? Apakah Anda yakin hal-hal yang Anda analisa dan diskusikan itu benar-benar real, bukan hoax? Kalau bukan real dan ternyata hoax, konsekuensinya apa?


Salam Parodi.




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...